Mengangkat Temuan Penelitian: Strategi Membuat Buku Ilmiah dari Struktur Artikel Jurnal
Penelitian ilmiah yang terpublikasikan dalam artikel jurnal seringkali menyajikan temuan-temuan yang bernilai, namun keterbatasan format artikel sering kali membatasi kemampuannya untuk merangkum secara menyeluruh dan menyajikan konteks yang lebih luas. Menerbitkan buku ilmiah sebagai kelanjutan dari struktur artikel jurnal adalah langkah berani untuk memperluas dampak temuan penelitian dan meningkatkan aksesibilitas informasi bagi berbagai kalangan pembaca. Menyempurnakan bahasan secara detail dan lengkap dari artikel jurnal akan memberikan kebebasan penulis atau peneliti untuk menyampaikan pengetahuan atau temuannya. Buku menjadi media ekpresif bagi penulis jurnal dalam menjelaskan secara kompleks proses temuan maupun hasil yang dianggap krusial, penting dan perlu penajaman pembahasan.
Artikel jurnal adalah outline ideal dalam mengembangkan buku ilmiah, dalam artikel jurnal biasaanya sudah membentuk alur sistematis. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam pengembangan buku ilmiah dengan memanfaatkan artikel jurnal. Berikut beberapa hal yang dapat diperhatikan saat akan mengembangkan buku dari artikel jurnal.
1. Mengidentifikasi Nucleus Penelitian dalam Artikel Jurnal
Dalam proses mengubah artikel jurnal menjadi buku ilmiah, langkah awalnya adalah mengidentifikasi “nucleus” atau inti dari penelitian. Pilih temuan-temuan atau konsep utama yang menjadi fokus artikel jurnal tersebut. Ini akan menjadi landasan untuk merancang struktur buku ilmiah. Pada koridor pengetahuan yang lebih umum dan luas biasanya penulisan artikel jurnal diambil dari hasil penelitan utama dan sebagian detail ditinggalkan padahal beberapa diantaranya adalah bagian yang dapat mempengaruhi hasil penelitan utama. Beberapa hal yang cukup penting ditampilkan saat melakukan konversi atau mengubah artikel jurnal menjadi buku ilmiah adalah mengembalikan detail-detail yang sempat ditinggalkan atau tidak terbahas tuntas. Identifikasi inti penelitian ini mempermudah anda dalam membuat peta utuh dari hasil penelitian sebelum dipadatkan menjadi artikel jurnal. Penentuan inti bahasan ini juga dapat dijadikan kaca pembesar untuk memperluas bahasan buku anda.
2. Membangun Konteks dan Latar Belakang
Buku ilmiah memberikan kesempatan untuk merinci konteks penelitian dengan lebih mendalam. Mulailah dengan membangun latar belakang yang lebih luas, merinci landasan teori, dan mengeksplorasi relevansi penelitian dalam kerangka ilmu pengetahuan yang lebih besar. Gambar perluasan peta pemikiran diatas memberikan gambaran distribusi pengembangan dapat dilakukan dengan beberapa hal. Pada bagian latar belakang, perlu disajikan dengan memberikan penjelasan kontekstualisasi tujuan buku yang akan dikembangkan. Latar belakang ini perlu jelas memberikan clue atau petunjuk pada pembaca serta memberikan sudut pandang yang sama dan jelas agar apa yang akan ditulis menarik bagi pembaca serta mudah dalam penulisan bagi penulis. Sebisa mungkin latar belakang memberikan first impression yang baik, pondasi keilmuan yang akan dibangun dari referensi yang mendukung untuk mengantarkan pada inti bahasan, serta memperluas wawasan pembaca sebelum membaca isi buku anda yang lebih rinci.
3. Ekspansi Metodologi dan Pemahaman
Artikel jurnal cenderung membatasi deskripsi metodologi penelitian. Dalam buku ilmiah, penulis dapat memperluas bab metodologi untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pendekatan yang digunakan. Jelaskan pilihan metodologi, alat, dan prosedur yang mungkin hanya tersirat dalam artikel jurnal. Beberapa jenis buku ilmiah memiliki perlakuan berbeda terhadap pembahasan metodologi dan seluruh turunan pembahasan pada bab tersebut, tergantung tujuan dan format buku. Pertama buku ilmiah yang digunakan untuk kebutuhan akademis, dalam buku ini metodologi akan dijelaskan detail untuk memperkuat argumentasi keilmuan yang disajikan, seperti buku referensi, buku monograf, bunga rampai, dan buku lainnya. Kedua buku ilmiah yang disajikan untuk Masyarakat umum atau keperluan non akademis, namun tetap dapat dijadikan referensi atau acuan informasi secara keilmuan. Pada jenis kedua ini, pembahasan dilakukan secara implisit pada bagian latar belakang atau pengantar yang memerlukan penjelasan serta penajaman informasi secara formal. Ketiga buku ilmiah yang disajikan untuk Masyarakat umum dalam format yang aplikatif atau terapan, maupun buku fiksi (Science Fiction), maka metodologi tidak diperlukan.
4. Menyelidiki Implikasi dan Signifikansi Temuan
Buku ilmiah memungkinkan penyelidikan lebih lanjut terhadap implikasi praktis dan teoretis dari temuan penelitian. Bagian ini dapat mencakup analisis mendalam, studi kasus tambahan, atau pemikiran reflektif yang dapat memperkaya pemahaman pembaca terhadap kontribusi temuan tersebut. Setiap buku ilmiah dari penyesuaian artikel jurnal dapat diperluas dan diperdalam dalam setiap pembahasannya, termasuk dalam mendalami ulang hasil penelitian atau inti penelitian yang akan dijadikan pembahasan utama baik secara teoritis maupun praktis/terapan.
5. Merangkum, Menguatkan, dan Menyusun Ulang dari Struktur Artikel Jurnal
Penulis harus merangkum temuan-temuan kunci secara cermat dan merinci bagaimana temuan tersebut memberikan kontribusi pada pemahaman di bidangnya. Dalam proses ini, ada kesempatan untuk menguatkan argumen dengan menggunakan literatur tambahan dan menyusun ulang informasi untuk menciptakan narasi yang lebih koheren. Seperti pembahasan latar belakang sebelumnya tahap persiapan penulisan dan pengembangan artikel jurnal maka penulis dapat memperluas argumentasi seperti yang telah disajikan pada latar belakang. Penulis dapat membuat outline/struktur tulisan menjadi semakin kompleks, lebih lengkap dalam penyajian data utama maupun pendukung, lebih luas dalam memberikan argumentasi, serta keleluasaan lainnya termasuk dalam penyajian atau bentuk/format tulisan.
6. Menyajikan Data dengan Kreativitas
Buku ilmiah dapat memanfaatkan format yang lebih kreatif untuk menyajikan data. Grafik, tabel, dan ilustrasi dapat ditempatkan dengan lebih strategis untuk membantu pembaca memahami temuan dengan lebih baik. Ini juga memberikan kesempatan untuk menambahkan data tambahan atau perbandingan yang mungkin tidak dimasukkan dalam artikel jurnal. Penyajian yang dilakukan dalam artikel jurnal terkesan monoton dan terbatas ruang penyajian, maka buku ilmiah akan lebih ekspresif. Penulis dapat menyajikan data sebanyak yang dibutuhkan dan dapat mengontrol semua data yang akan digunakan, termasuk bentuk penyajiannya yang lebih variatif.
7. Menjangkau Audiens yang Lebih Luas
Buku ilmiah memungkinkan penulis untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Bahasa dapat disesuaikan agar lebih ramah dan dapat diakses oleh pembaca non-akademis. Hal ini dapat memperluas dampak temuan penelitian ke luar lingkaran akademis dan menciptakan pemahaman yang lebih menyeluruh. Setiap pengalihan fungsi dan pengembangan keilmuan dari artikel jurnal menjadi buku ilmiah dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan maupun tujuan penulis.
Kesimpulan Mengembangkan Buku Ilmiah dari Artikel Jurnal
Mengembangkan buku ilmiah dari struktur artikel jurnal adalah suatu proses yang membutuhkan dedikasi dan kejelian. Namun, langkah ini dapat menghasilkan karya yang lebih kuat, merinci temuan penelitian dengan lebih mendalam, dan memberikan dampak yang lebih besar pada pemahaman di bidang tersebut. Dengan merangkai ulang dan memperkaya informasi, buku ilmiah dapat menjadi medium yang lebih efektif untuk menyampaikan penelitian ilmiah kepada berbagai pembaca. Anda dapat melakukan konsultasi konversi ini melalui tim penerbit bentala, dengan kllik disini.
0 Comments